Saturday 31 October 2015

Program Tahunan Kimia SMAN 1 Cibeber 2015-2016


Prota SMAN 1 Cibeber 2015-2016

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan.

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan

Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, rang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004 : 95).

 Konsep Dasar Program Tahunan

Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich (2007:44) program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun.

Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain:
  1. a. Daftar standar kompetensi sebagai konsensus nasional, yang dikembangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan.
  2. b. Skope dan sekuensi setiap kompetensi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang mengandung ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru, dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG). Sebagai pedoman berikut dikemukakan pendapat Sukmadinata (1988) tentang cara menyusun sekuensi bahan ajar:
1) Sekuens kronologis. Untuk menyususn bahan ajar yang mengandung urutan waktu, dapat digunnakan kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu instusi, penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun berdasarkan sekuens kronologis.

2) Sekuens kausal. Sekuens kausal berhubungan dengan kronologis. Peserta didik dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu para peserta didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree (dalam Mulyasa, 2003: 96) sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar ddalam bidang meteorologi dan geomorfologi.

3) Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan ajar sesuatu bidang studi telah mempunyai strukturnya. Dalam fisika tidak mungkin mengajarkan alat-alat optik, tanpa terlebih dahulu diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah cahaya, pemantulan-pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural.

4) Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar juga dapat disusun berdasarkan urutan logis. Menurut sekuens logis bahan ajar dimulai dari bagian kepada keseluruhan, dari yang sederhana kepada yang kompleks, tetapi menurut sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan kepada bagian, dari yang kompleks kepada sederhana. Menurut sekuens logis bahan ajar disusuun dari yang nyata kepada yang abstrak, dari benda-benda kepada teori, dari fungsi kepada struktur, dari masalah bagaimana kepada masalah mengapa.

5) Sekuens spiral. Dikembangkan oleh Bruner (1960). Bahan ajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu. Dari yopik atau pokok bahasan tersebut bahan diperluas dan diperdalam. Topik atau pokok bahan ajaran tersebut adalah sesuatu yang populer dan sederhana, tetapi kemudian diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks dan sophisticated.

6) Rangkaian ke belakang (backward chaining). Dikembangkan oleh Thomas Gilbert (1962). Dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan mundur ke belakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah meliputi: (a) pembatasan masalah, (b) penyusun hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengetesan hipotesis, dan (e) intreprestasi hasil tes. Dalam mengajar mulai dengan langkah (e), kemudian guru menyajikan data tentang sesuatu masalah dari langkah (a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat intreprestasi hasilnya (e). pada kesempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain dari langkah (a) sampai (c), dan peserta didik diminta untuk mengadakan pengetesan hipotesis (d), dan seterusnya.

7) Sekuens berdasarkan hierakhi belajar. Model ini dikembangkan Gagne (1965) dengan prosedur tujuan khusus utama dianalisis, dan dicari suatu hierakhi urutan bahan ajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-turut sampai pokok-pokok bahasan tertentu hierakhi juga dapat mengikuti hierakhi tipe-tipe belajar dari Gagne. Gagne (1970) mengemukakan delapan tipe belajar yang tersusun secara hierakhis mulai dari yang paling sederhana: ”signial learning, stimulus respos learning, motor-chain leraning, verbal association, multiple discrimination, concept learning, principle learning, dan problem solving learning ”.
  1. c. Kalender pendidikan. Penyusun kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam menyusun program tahunan perlu memperhatikan kalender pendidikan. Hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester (satu tahun pelajaran terdiri atas dua kelompok penyelenggara pendidikan) yang terdiri atas 34-38 minggu.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat ditetapkan dan dikembangkan jumlah kompetensi, pokok bahasan dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pokok dan sub pokok bahasan, jumlah ulangan, baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.
Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
  1. a. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
    1. b. Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).
Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Prota, terdapat beragam alternatif format program tahunan. Dengan demikian guru memiliki kebebasan dalam menentukan format Prota. Format berikut ini, diadopsi dari berbagai contoh format yang pernah ada:
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan : ……………..
Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok  Alokasi

Secara sederhana teknik pengisian format di atas dapat dilakukan dengan melihat kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran.

Yang tidak kalah pentingnya adalah mencermati alokasi waktu tiap mata pelajaran yang sudah diatur dalam Standar Isi khususnya dalam bab II tentang struktur kurikulum. Dari alokasi waktu tersebut bisa dilihat bahwa dalam satu tahun pelajaran jumlah minggu efektif berkisar 34-38 minggu.

Setelah mengetahui jumlah minggu efektif, langkah berikutnya adalah memetakan kompetensi dasar. Ada berapa kompetensi dasar dalam satu semester kemudian kita kaji kompetensi dasar mana yang memiliki substansi materi yang lebih berat. Hal tersebut kita lakukan untuk menentukan alokasi waktu.

Yang memerlukan pemikiran serius dalam penyusunan program tahunan adalah menentukan materi pokok. Hal ini lantaran dalam KTSP tidak terdapat materi pokok (layaknya KBK). Guru diberi kesempatan yang luas untuk mengapresiasi materi pokok dengan mengacu pada kompetensi dasar. Seperti dikatakan Trimo (2001) bahwa guru bukan tukang mengajar, guru juga bukan pawang. Tetapi, guru adalah ’koki’ dalam pembelajaran sehingga mutlak untuk meramu dan mendesain pembelajaran bermakna.

Yang terjadi di lapangan, proses penentuan materi pokok dilakukan menggunakan alur balik. Seperti mencari materi pokok dalam buku atau melihat materi pokok di KBK, baru menuliskannya dalam program tahunan. Langkah ini sebenarnya kurang efektif manakala guru akan belajar menjadi ’koki’ dalam pembelajaran.

Diskusi dengan teman sejawat dan pembahasan dalam kegiatan KKG akan membantu guru-guru dalam merumuskan materi pokok sehingga program tahunan yang dirumuskan tiap sekolah merupakan refleksi dari kebutuhan siswa. Selebihnya, program tahunan yang didesain akan memberi nuansa dan aura positif bagi pengembangan visi dan misi sekolah.

Prota Kimia SMAN 1 Cibeber 2015-2016


Untuk mendownload silahkan klik link di bawah ini :

https://www.scribd.com/doc/287950480/Prosem-Kimia-SMAN-1-Cibeber-2015

Program Tahunan Kimia SMAN 1 Cibeber 2015-2016 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: kimia73

0 komentar:

Post a Comment